welcome to my blog

Jadilah orang yang berguna buat orang lain...

Kamis, 08 Desember 2011

Pendekatan Konstruktivisme dalam Pembelajaran Matematika

Pendekatan Konstruktivisme dalam Pembelajaran Matematika
1.      Belajar Matematika menurut Paham Kontruktivisme

Constructivism adalah suatu pandangan teoritis yang menyatakan bahwa siswa diberi kebebasan untuk mengkonstruk pengetahuan melalui pengalaman sendiri maupun pengalaman kita dengan orang lain.

Konsep pembelajaran kontruktivisme didasarkan kepada kerja akademik para ahli psikologi dan peneliti yang peduli dengan kontruktivisme.Para ahli kontruktivisme mengatakan bahwa ketika siswa mencoba menyelesaikan tugas di kelas,maka pengetahuan matematika dikonstruksikan secara aktif (wood, 1990).


Para hali kontruktivisme yang lain mengatakan bahwa dari perspektifnya kontruktivis,belajar matematika bukanlah suatu proses pengetahuan secara hati – hati,melainkan tentang mengorganisir aktivitas.Belajar matematika merupakan proses dimana siswa secaraaktif mengkonstruksi pengetahuan matematika.

Para ahli setuju bahwa belajar matematika melibatkan manipulasi belajar aktif dari pemaknaan bukan hanya bilangan dan rumus – rumus saja.Setiap tahap dari pembelajaran melibatkan suatu proses penelitian terhadap makna dasri penyampaian keterampilan hafalan dengan cara yang tidak ada jaminan bahwa siswa akan menggunakan keterampilan intelegensinya dalam matematika.

Confrey (1990),yang juga banyak bicara dalam kontruktivisme menawarkan suatu powerful construksion dalam matematika.Dalam mengkonstruksikan pengertian matematika melalui pengalaman,ia mengidentifikasi 10 karakteristik dari powerful construksion berfikir siswa.Lebih jauh ia mengatakan bahwa “powerful contruction” ditandai oleh :
a. Sebuah struktur dengan ukuran kekonsistenan internal
b. Suatu keterpaduan antar bermacam – macam konsep.
c. Suatu kekovergenan di antara aneka bentuk dan konteks
d. Kemampuan untuk merefeksi dan menjelaskan
e. Sebuah kesinambungan sejarah
f. Terikat kepada bermacam – macam sistem simbol
g. Suatu yang cocok dengan pendapat experts
h. Suatu yang potensial untuk bertindak sebagai alat untuk brtindak sebagai alat konstruksi lebih lanjut
Semua ciri powerful di atas dapat digunakan secara efektif dalam proses belajar mngajar dikelas.Menurut Confrey (1990),siswa – siswa yang belajar matematika seringkali hanya menerapkan satu kriteria evaluabi mereka dari yang mereka konstruksi misalkan dengan bertanya.Oleh karena itu pandangan siswa tentang “kebenaran” ketika siswa belajar matematika perlu mendapat pengawasan ahli dan masyarakat menjadi tidak lengkap.Dalam kasus ini peranan guru dan peranan siswa lain adalah menjustifikasi berfikirnya siswa.

2.      Pembelajaran kontruktivisme dalam matematika

Teori Konstruktivisme didefinisikan sebagai pembelajaran yang bersifat generatif, yaitu tindakan mencipta sesuatu makna dari apa yang dipelajari. Konstruktivisme sebenarnya bukan merupakan gagasan yang baru, apa yang dilalui dalam kehidupan kita selama ini merupakan himpunan dan pembinaan pengalaman demi pengalaman. Ini menyebabkan seseorang mempunyai pengetahuan dan menjadi lebih dinamis. Pendekatan konstruktivisme mempunyai beberapa konsep umum seperti:
1. Pelajar aktif membina pengetahuan berasaskan pengalaman yang sudah ada.
2. Dalam konteks pembelajaran, pelajar seharusnya membina sendiri pengetahuan mereka.
3. Pentingnya membina pengetahuan secara aktif oleh pelajar sendiri melalui proses saling mempengaruhi antara pembelajaran terdahulu dengan pembelajaran terbaru.
4. Unsur terpenting dalam teori ini ialah seseorang membina pengetahuan dirinya secara aktif dengan cara membandingkan informasi baru dengan pemahamannya yang sudah ada.
5. Ketidakseimbangan merupakan faktor motivasi pembelajaran yang utama. Faktor ini berlaku apabila seorang pelajar menyadari gagasan-gagasannya tidak konsisten atau sesuai dengan pengetahuan ilmiah.
6. Bahan pengajaran yang disediakan perlu mempunyai perkaitan dengan pengalaman pelajar untuk menarik miknat pelajar.
Beberapa ahli kontruktivisme telah menguraikan indikator belajar mengajar berdasarkan kontruktivisme.Confrey (1991) menyatakan :
“. . sebagai seorang kontruktivisme ketika saya mengajarkan matematika,saya tidak mengajarkan siswa tentang struktur matematika yang obyeknya ada di dunia ini.Saya mengajar mereka,bagaimana mengembangkan kognisismereka,bagaimana melihat dunia melalui sekumpulan lensa kuantitatif. . “

Hal ini mencerminkan bahwa matematika hanyalah sebagai alat untuk berfikir,focus utama belajar matematika adalah memberdayakan siswa untuk berfikir mengkonstruksi pengetahuan matematika yang pernah ditemukan oleh ahli – ahli sebelumnya.

.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar